this is a story of a sun kingdom in a land of Cavoria, the colourful life of their warriors. a story that would engulfed the readers in no time.

Minggu, 20 Juni 2010

11

"Oh!" Seru Gertrude saat melihat Lancelot, Hades, Hector, dan Ruffalo memasuki tempat kerjanya. Gertrude merupakan salah satu koki di Pampino's. Dan dia merupakan sepupu Cornelia yang bekerja di istana.

Para lelaki pun membungkuk untuk menyambut pelukan hangat dari Gertrude. Badannya yang gempal, dan rambut merahnya yang menyala menambah kehangatan dalam setiap pelukan yang ia beri.

"Hai, Gertrude. Tidak apa kami datang dan mengganggumu, bukan?" Kata Hades. Seraya mencubit pipi Hades, Gertrude membalas, "Bagaimana aku bisa keberatan untuk membuat masakan bagi pemuda tampan seperti kalian?"

"Oh ya, Malam ini, Paul akan bermain." Kata Gertrude sambil mengedipkan matanya.

Sebelum Gertrude kembali ke dapur, Lancelot mencegahnya. "Hey, Gertrude. Apakah... Janina ada ?" Lancelot menanyakannya dengan nada penuh keraguan sambil berbisik.

"Lancelot !" Tiba-tiba terdengar suara melengking yang berteriak.Lancelot mengutuk dalam hati.

Janina ! seru Lancelot malas dalam hatinya.

Lancelot membalas sapaan Janina dengan senyuman kecut, yang Janina tak bisa rasakan. "Kemana saja kau, Lancelot? Sudah lama kau tidak kemari lagi?" Kata Janina sambil menarik Lancelot ke salah satu sisi bar tempat teman-temannya berada."Ehh ya... Tidak apa-apa." Lancelot berkata sambil menarik tangannya dari pelukan Janina.

Beberapa saat kemudian Gertrude kembali dengan berbagai macam makanan. Mereka bercanda tawa dan bersantai sejenak. Kecuali Lancelot yang selalu berusaha lepas dari cengkraman Janina tentunya.

Langit menggelap, waktu berjalan, tapi Pampino's makin ramai. Beberapa orang sudah mulai kehilangan kesadarannya. Saat para lelaki mulai meneguk minuman keras pertama untuk malam ini, dentuman bass terdengar dari arah panggung.

"Hey ! Itu pasti Paul's." Kata Ruffalo semangat.

Di Pampino's ada sebuah grup musik yang cukup dikenal. Penyanyi utamanya bernama Paul, makanya kebanyakan orang-orang memanggil nama grup mereka cukup dengan sebutan Paul's. Dentuman double bass sudah dilantunkan oleh Billy.

"Selamat malam, tuan-tuan dan nona-nona," Paul membuka penampilan dengan salam, sambil menebarkan senyum kepada gadis-gadis yang sedang berkunjung ke Pampino's. Mereka membalas Paul dengan tawa. Rick memainkan beberapa nada dipianonya sambil John membetulkan senar gitarnya.

Meniupkan harmonikanya sebagai pembukaan, Paul melantunkan nada halus dan lincah. Billy pun mengikuti nada harmonika Paul yang disusul oleh Rick dan John. Terkagum atas spontanitas berirama mereka yang indah, penonton memberi tepukan dan sorakan.

Setelah itu, pertunjukan yang sesungguhnya dimulai. Suara Paul yang lembut namun tegas menghanyutkan para penonton.

Malam ini baru saja dimulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar