this is a story of a sun kingdom in a land of Cavoria, the colourful life of their warriors. a story that would engulfed the readers in no time.

Senin, 29 Maret 2010

8

"Ruffalo? Mengapa kau ada disini?" Gabriella menghampiri Ruffalo yang berada di istal. Leonidas dengan pelan mengikuti Gabriella dari belakang berkata, "Untuk apa kita kesini, Gabriella?"

Ruffalo keluar dari dalam istal dan melihat Gabriella yang bersama dengan Leonidas."Selamat malam, Putri. Saya sedang melihat keadaan Zeit." Zeit adalah kuda Ruffalo yang berwarna abu-abu kecoklatan. Ruffalo yang menyadari kehadiran Leonidas pun menyapa, "Selamat malam, pangeran." kata Ruffalo sambil menganggukan kepalanya.

"Leonidas, dia adalah... sahabatku, Ruffalo." kata Gabriella memperkenalkan Ruffalo. Leonidas membalas Ruffalo dengan senyuman kecut, anggukan kecil dan tatapan yang... merendahkan.

"Cornel sudah mencari kita semua, kau tidak mau ketinggalan masakan Cornelia, kan?" Kata Gabriella mengingatkan Ruffalo akan makan malam. "Aku akan segera menyusul, Putri. Aku sedang menunggu Hector." "Baiklah. Kami tunggu kalian di meja makan." Gabriella berkata dengan penuh keriangan sambil beranjak dari istal.

Beberapa langkah setelah meninggalkan istal, Leonidas bertanya. "Siapa orang yang ada di istal tadi, Gabriella? Ruffel? Ruffard? Oh! Ruffalo!" seru Pangeran.
"Dia adalah putra Arthur satu-satunya, pangeran." Kata Gabriella yang tersenyum hangat. Leonidas hanya mengangguk seadanya,
"Arthur? Jadi, dapat dipastikankah bahwa dia memiliki talenta yang sama dengan pemimpin pasukan Matahari ini?"

"Tentunya tidak dapat diragukan!" Gabriella mengangguk dengan penuh semangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar